Taman Biopori: Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengelolaan Air dan Penghijauan di Telkom University

Taman Biopori: Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengelolaan Air dan Penghijauan di Telkom University

Apa itu Taman Biopori?

Taman biopori adalah area hijau yang dilengkapi dengan lubang-lubang kecil vertikal yang disebut lubang biopori. Lubang ini dibuat dengan diameter sekitar 10-30 cm dan kedalaman mencapai 80-100 cm, bertujuan untuk mempercepat proses penyerapan air ke dalam tanah. Pada umumnya, lubang-lubang ini diisi dengan sampah organik yang nantinya akan terurai menjadi kompos alami, sehingga selain mengelola air hujan, taman ini juga mendukung pengolahan sampah organik di lingkungan kampus.

Fungsi dan Manfaat Taman Biopori

Taman biopori memiliki banyak fungsi penting yang mendukung terciptanya lingkungan kampus yang lebih hijau dan berkelanjutan. Berikut beberapa manfaat utama dari penerapan taman biopori di Telkom University:

  1. Meningkatkan Daya Serap Air Tanah
    Salah satu masalah yang sering dihadapi di lingkungan perkotaan adalah genangan air dan banjir, terutama pada musim hujan. Dengan adanya taman biopori, air hujan dapat terserap lebih cepat ke dalam tanah, mengurangi risiko genangan dan banjir di sekitar kampus. Ini sangat penting dalam pengelolaan air yang berkelanjutan, karena biopori mempercepat proses infiltrasi air, mengembalikannya ke dalam siklus hidrologi alami.
  2. Mengurangi Erosi Tanah
    Di area dengan curah hujan yang tinggi, erosi tanah bisa menjadi masalah serius. Taman biopori membantu mencegah erosi dengan meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air. Air yang terserap lebih cepat ke dalam tanah juga membantu menjaga stabilitas lapisan tanah dan mencegah pengikisan permukaan tanah.
  3. Meningkatkan Kesuburan Tanah
    Proses penguraian sampah organik dalam lubang biopori menghasilkan kompos yang memperkaya kandungan nutrisi di dalam tanah. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kesuburan tanah di area taman, sehingga tanaman dan pepohonan di kampus dapat tumbuh lebih subur dan sehat. Penghijauan di sekitar kampus juga semakin terjaga, menciptakan lingkungan yang lebih asri dan nyaman bagi mahasiswa dan staf.
  4. Mengurangi Jejak Karbon
    Dengan mendukung dekomposisi alami dan pengelolaan limbah organik, taman biopori turut berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Pengelolaan lokal sampah organik melalui biopori membantu kampus mengurangi jejak karbonnya, yang merupakan salah satu tujuan utama Green Campus.

Penerapan di Telkom University

Telkom University telah memulai penerapan taman biopori di beberapa area kampus, terutama di ruang-ruang terbuka hijau yang sering dilewati oleh mahasiswa dan staf. Proyek ini tidak hanya dilakukan untuk alasan estetika, tetapi juga sebagai bagian dari strategi pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Dengan banyaknya pohon dan tanaman di sekitar kampus, taman biopori memungkinkan penyerapan air hujan yang lebih efektif, mencegah genangan air di area-area kritis dan menciptakan lingkungan kampus yang lebih nyaman.

Penerapan taman biopori di Telkom University adalah langkah penting menuju pencapaian visi Green Campus yang lebih berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi sederhana namun efektif ini, kampus tidak hanya mengelola air hujan dengan lebih baik, tetapi juga mendukung penghijauan lingkungan. Inisiatif ini membuktikan bahwa perubahan kecil, seperti pembuatan taman biopori, dapat memberikan dampak besar terhadap lingkungan dan kesejahteraan seluruh penghuni kampus.

Dengan terus memperluas area Green Campus dan mengintegrasikan teknologi hijau seperti taman biopori, Telkom University semakin mendekati tujuannya untuk menjadi kampus yang sepenuhnya ramah lingkungan, di mana teknologi dan alam berjalan beriringan demi masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.