Universitas Telkom mengeluarkan kebijakan pengurangan jumlah sampah kertas dan plastic di Telkom University mengacu kepada Surat Edaran yang di tandatangani oleh Rektor Telkom University Nomor : 233/SKR4/REK/2020 tentang Pembatasan Penggunaan Kertas dan Plastik di Lingkungan Universitas Telkom.
Surat Edaran ini berisi tentang :
- Mewujudkan pembatasan penggunaan kertas dan plastik di lingkungan Universitas Telkom.
- Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam tata kelola organisasi dan kegiatan pendidikan untuk meminimalisir penggunaan kertas dan plastik, misal dalam memberikan informasi undangan rapat, pengumuman, jadwal kegiatan, dan lain-lain.
- Mengurangi sampah kertas dan plastik di lingkungan Universitas Telkom dengan meminimalisir penggunaan kemasan sekali pakai pada sajian makan/minum
Dalam pengimplementasian Surat Edaran tersebut Universitas sudah melakukan langkah-langkah yang di anggap perlu untuk penerapannya, adapun langkah-langkah tersebut antara lain :
Penyediaan tempat pemilahan sampah
- Tempat sampah pintar (gambar 2) yang dikembangkan oleh Dosen Telkom University dan sudah menjadi startup dibawah binaan Bandung Tekno Park yaitu Smash. Aplikasi untuk menjalankan tempat sampah pintar ini diberi nama Smash. Tempat sampah pintar ini akan menghubungkan antara pengumpul sampah dengan bank sampah yang tersebar di Seluruh Indonesia.
Smash sudah bekerja sama dengan PT. Telkomsel dengan menempatkan beberapa tempat sampah pintar di mini market – mini market. Cara kerjanya adalah setiap sampah plastic atau botol minuman yang dimasukkan kedalam tempat sampah itu akan otomatis menambahkan pulsa pada user yang melakukan transaksi tersebut
2. Penggunaan Tumbler, Gelas dan tempat minum
penggunaan Tumbler, gelas, dan tempat minum yang merupakan bagian dari program mengurangi sampah plastik. Tumbler ini disediakan oleh pihak Universitas Telkom untuk semua karyawan, dengan demikian penggunaan botol plastik baik dalam kegiatan perkuliahan maupun rapat dapar berkurang.
3. Donasi Buku (Book Donation)
Program Book Donation merupakan program yang dilaksanakan oleh Unit Perpustakaan Telkom University. Seluruh civitas akademika Telkom University dapat mendonasikan buku-buku yang sudah tidak kepakai untuk disumbangkan ke perpustakaan. Dengan program ini, civitas akademika dapat memanfaatkan kembali buku-buku yang sudah tidak terpakai oleh pemiliknya. Dengan demikian, konsumsi kertas dalam bentuk buku dapat berkurang (tidak perlu membeli lagi) serta menghindari sampah kertas karena banyaknya buku bekas yang dibuang.
4. Paperless Program / System Paperless
Paperless program juga dilakukan dengan mengembangkan sistem informasi yang komprehensif. Setiap dokumen baik yang bersifat akademik dan non akademik dapat di unduh oleh semua orang yang membutuhkan. Selain itu untuk undangan rapat, surat menyurat antar unit, notulensi rapat, surat keputusan dan lainnya semuanya sudah berbasis paperless melalui aplikasi e-memo. Komunikasi, pengumuman dalam unit maupun antar unit dilakukan melalui milis karyawan.
Aplikasi I-gracias | Aplikasi Milist | Aplikasi Memo Online |
5. Bank Sampah
Dosen Fakultas Ilmu Terapan Telkom University membuat sebuah kreasi berupa layanan Bank Sampah (Bank Sampah FIT Berseri – BSFB) yang didukung oleh sebuah aplikasi start up bernama Goni-Goni. Tujuan dibuatnya bank sampah ini adalah untuk memberi kesadaran kepada masyarakat terhadap lingkungan juga memotong proses daur ulang menjadi lebih singkat
6. Ecobrick
Ada beberapa sampah, seperti sampah dedaunan dan sampah kertas. Sampah dedaunan yang sudah melalui proses pembakaran menghasilkan debu, hingga menjadi beberapa produk seperti pavling block. Sampah kertas juga yang sudah memelaui beberapa proses yang menghasilkan kertas daur ulang atau pun menjadi beberapa produk seperti kotak tisu dan lain-lain. Dari hal proses tersebut ini suatu cara daur ulang menjadi ecobrik
Leave a Reply