Wali Kota Bandung Oded M Danial memperkenalkan program kampanye pengentasan masalah sampah yang dimiliki Pemerintah Kota Bandung bernama Kang Pisman (kurangi, pisahkan, manfaatkan) di konferensi internasional Zero Waste City Conference (ZWCC), Penang, Malaysia, 14 hingga 15 Oktober 2019 kemarin. Konferensi ini digelar oleh Gobal Alliance for Incinerator Alternatives (GAIA) Asia Pasific dan Consumers’ Association of Penang (CAP) berkolaborasi dengan Dewan Kota Seberang Perai.
Tahun ini, ZWCC mengangkat tema ‘Solutions to Plastic Pollution in Asia’ yang mendorong kebijakan untuk mengurangi sampah plastik dan menggerakkan kota tanpa sampah secara berkelanjutan.
Kang Pisman menjadi satu dari sembilan model pengelolaan sampah terbaik di 5 negara. Sembilan kota yang menjadi percontohan antara lain Kota Tacloban, Fort Bonifacio, Kota Taguig, San Fernando, Malabon (Filipina), Kota Seoul, Korea Selatan; Kota Bandung, Indonesia; Kota Kamikatsu, Jepang; Kota Thiruvananthapuram, India dan Kota Penang, Malaysia. “Kang Pisman ini memang program jangka panjang. Tujuan kami adalah mengubah budaya masyarakat menjadi lebih bijak yaitu gaya hidup yang tidak memproduksi banyak sampah. Ujungnya adalah menciptakan Kota Bandung sebagai Zero Waste City,” papar Oded dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (18/10/2019).
Sehingga, lanjut Oded, masyarakat bisa menerima konsep Kang Pisman dengan lebih mudah. Selain itu, Pemerintah Kota Bandung juga melengkapi infrastruktur seperti tempat sampah, instrumen pemilahan sampah, hingga penyiapan petugas. “Pemkot Bandung melakukan pendekatan di kewilayahan dengan membuat 8 kawasan bebas sampah. 8 kawasan tersebut merupakan 30 persebln dari 151 kelurahan yang ada di Kota Bandung, yang penerapan programnya sudah dilaksanakan dengan baik namun sisanya belum terukur,” imbuhnya. Oded mengklaim, program Kang Pisman telah mendorong pertumbuhan bank sampah baru di Kota Bandung. Saat ini, ada 30 bank sampah induk dan 382 bank sampah unit di tiap kecamatan.
Pertumbuhan nasabah bank sampah pun menurutnya terus meningkat dari 978 pada September 2018 menjadi 3.390 pada Juli 2019 atau naik sekitar persen. “Dengan bank sampah, rata-rata ada 79 ton sampah per hari yang bisa dimanfaatkan, dan mengurangi 852 ton sampah per bulan yang dikirim ke tempat pembuangan akhir,” tuturnya. Pada konferensi tersebut, Oded menjadi satu dari lima pimpinan daerah di Asia yang memperesentasikan tentang pengelolaan sampah, terutama sampah plastik. Baca juga: Setahun Pimpin Bandung, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Wali Kota Oded? Bersama Oded, hadir pula Datuk Rozali Mohamud dari Seberang Perai (Malaysia), Edwin Santiago dari San Fernando, Pampanga (Filipina), VK Prasanth dari Trivandrum (India), dan Muhammad Ronny dari Kota Cimahi (Indonesia). Di forum tersebut, Oded berbicara tentang kampanye perubahan budaya melalui Kang Pisman sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah berkelanjutan. Kang Pisman tidak sekadar bertujuan untuk mengedukasi tentang pengelolaan sampah. Lebih jauh, Kang Pisman merupakan pengenalan konsep gaya hidup yang ramah lingkungan dan lebih bijak terhadap penggunaan benda-benda sekali pakai.
Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/10/18/22270241/wali-kota-bandung-kenalkan-program-kang-pisman-di-konferensi-internasional?page=all
Leave a Reply