Apa itu Taman Biopori?
Taman biopori adalah area hijau yang dilengkapi dengan lubang-lubang kecil vertikal yang dikenal sebagai lubang biopori. Lubang ini memiliki diameter sekitar 10-30 cm dan kedalaman mencapai 80-100 cm, dirancang untuk mempercepat proses penyerapan air ke dalam tanah. Umumnya, lubang-lubang ini diisi dengan sampah organik, yang akan terurai menjadi kompos alami. Dengan demikian, taman ini tidak hanya berfungsi untuk mengelola air hujan tetapi juga mendukung pengolahan sampah organik di lingkungan kampus.
Fungsi dan Manfaat Taman Biopori
Taman biopori memiliki banyak fungsi penting yang mendukung terciptanya lingkungan kampus yang lebih hijau dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa manfaat biopori yang signifikan:
- Meningkatkan Daya Serap Air Tanah: Taman biopori membantu mengurangi genangan air dan banjir dengan mempercepat penyerapan air hujan ke dalam tanah, sehingga mengembalikan air ke dalam siklus hidrologi alami.
- Mengurangi Erosi Tanah: Dengan meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air, taman biopori mencegah erosi, menjaga stabilitas lapisan tanah, dan mencegah pengikisan permukaan tanah.
- Meningkatkan Kesuburan Tanah: Proses penguraian sampah organik dalam lubang biopori menghasilkan kompos yang memperkaya kandungan nutrisi di dalam tanah, mendukung pertumbuhan tanaman dan pepohonan.
- Mengurangi Jejak Karbon: Dengan mendukung dekomposisi alami dan pengelolaan limbah organik, taman biopori berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dari sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Penerapan di Telkom University
Telkom University telah menerapkan taman biopori di beberapa area kampus, terutama di ruang terbuka hijau. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan estetika sekaligus sebagai bagian dari strategi pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Keberadaan taman biopori memungkinkan penyerapan air hujan yang lebih efektif, mencegah genangan air di area kritis, dan menciptakan lingkungan kampus yang lebih nyaman.
Dengan terus memperluas area Green Campus dan mengintegrasikan teknologi hijau seperti taman biopori, Telkom University semakin mendekati tujuannya untuk menjadi kampus yang sepenuhnya ramah lingkungan. Inisiatif ini menunjukkan bahwa perubahan kecil, seperti pembuatan taman biopori, dapat memberikan dampak besar terhadap lingkungan dan kesejahteraan seluruh penghuni kampus.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, biopori adalah teknologi ramah lingkungan yang efektif dalam mengelola air hujan dan sampah organik. Dengan memahami apa itu biopori, manfaatnya bagi lingkungan, serta cara penerapannya, kita dapat berkontribusi pada penciptaan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Leave a Reply